ALIRAN GNOSTIK
a. Pengertian
Gnostik ialah suatu usaha lain untuk
mendamaikan agama Kristen dengan fisafat Yunani yaitu usaha yang ingin melebur
kepercayaan Kristen dengan filsafat Yunani, sehingga menjadi satu sistim.
Gnostik dari kata Yunani Gnosis, yang artinya pengetahuan.
Aliran ini mengajarkan upaya kelepasan menuju Tuhan dari Iman ke pengetahuan
(gnosis makrifat). Aliran gnosis ini merupakan hasil peleburan antara berbagai
gagasan dalam filsafat Yunani Kuno dan Kitab Suci Kristen.
Aliran ini
merupakan peleburan dari gagasan-gagasan yang diambil dari filsafat Yunani
dengan unsur-unsur dari agama rahasia (agama misteri) Yunani dan gagasan dari
Kitab Suci Kristen.
Aliran ini
timbul dalam bentuk yang bermacam-macam dimana hal tersebut justru mewujudkan
bahaya paling besar bagi agama Kristen karena merusak agama itu sendiri dari
dalam.
Aliran ini
merupakan aliran yang paling berbahaya bagi agama Kristen. Gnostik dinilai
berbahaya bagi agama Kristen karena aliran ini menambahkan unsur-unsur dari
luar selain dari ketiga dalil kepercayaan Kristen. Unsur-unsur dari luar yang
ditambahkan yaitu seperti pemikiran Persia, Siria, dan Yahudi. Maka dari itu
aliran-aliran dalam Gnosis bergantung pada unsur-unsur yang telah dimasukkan
tadi.
Aliran yang
terkenal adalah aliran Gnosis yang dipimpin oleh Mareion dari Sinopo. Ia
mendirikan gereja sendiri yang menjadi saingan gereja yang resmi.
Perbedaan
pandangan aliran Gnosis dengan gereja yang resmi yaitu terletak pada pertanyaan
tentang Tuhan yang maha sempurna yang juga menciptakan kejahatan dan dosa,
sehingga harus ditembus oleh Yesus. Kaum Gnosis mengatakan bahwa ada Tuhan yang
mencipta dan Tuhan yang mengampuni.
Pandangan
kaum Gnosis tentang Tuhan juga mempengaruhi pandangannya mengenai manusia.
Bahwa manusia itu berdosa, tidak lagi dipandang sebagai kesalahan manusia. Jiwa
manusia merupakan tempat terjadinya peperangan antara kebaikan dan kejahatan,
dan manusia harus tahu serta mengerti tentang hal ini.
b. Corak
Ajaran
1. Terdapat
pertentangan mutlak antara roh sebagai asas segala kebaikan dan benda sebagai
asas segala kejahatan;
2. Penciptaan
bukanlah oleh Tuhan/Allah, melainkan oleh tokoh rohani yang lebih rendah yang
bersifat rohani;
3. Kelepasan
hanya dapat dicapai oleh sekelompok kecil orang yang berhasil naik dari iman ke
pengetahuan (gnosis).
Apabila
dilihat dari sisi filsafat Gnostik yaitu tidak begitu besar artinya karena
ajarannya lebih dikuasai oleh fantasi daripada oleh akal sehat.
Meskipun
pengetahuan dipandang tinggi oleh mereka, namun dari sisi kefilsafatan penganut
gnostisisme dianggap kurang penting. Hal ini dikarenakan mereka
mencampuradukkan unsur-unsur kefilsafatan, mitos, dan Injil secara tidak kritik
yang didalamnya khayalan merupakan sesuatu yang lebih besar peranannya
dibanding dengan pemikiran. Hal ini tampak pada tulisan gnostik yang berjudul Kebijaksanaan Iman.
Para penganut
gnostisisme dapat dikenal melalui kutipan-kutipan yang berasal dari
penentang-penentang mereka. Di dalam kelompok penentang ini termasuk juga
antara lain Clemens dan Origenes, yaitu para pemimpin sekolah guru agama di
Iskandaria. Mereka melanjutkan garis pemikiran Justinus dalam pemikiran
Kristiani, mereka juga menampilkan pengetahuan yang benar dari kepercayaan
terhadap pengetahuan yang sesat dari para penganut gnostisisme. Karena pada tahun-tahun
terakhir ini banyak ditemukan tulisan-tulisan tangan gnostik, maka diduga bahwa
pada waktunya akan diperoleh pengetahuan yang lebih banyak mengenai hakekat dan
bentuk penampilan gnosis.
No comments:
Post a Comment