Tuesday, January 1, 2019

Filsafat Patristik dalam Filsafat Barat Pra-Modern (Sejarah)

FILSAFAT BARAT PRA MODERN
Dosen Pengampu : ....................

TUGAS KELOMPOK
FILSAFAT PATRISTIK



YOGYAKARTA
SEMESTER 1 2018-2019

1.     Pengertian Filsafat Patristik
            Berasal dari kata Latin patres yang artinya bapa-bapa Gereja. Filsafat Patristik mulai berpengaruh dari abad pertama Masehi hingga awal abad delapan Masehi. Filsafat Patristik adalah zaman di mana pemikiran Kristiani yang dasarnya adalah dari wahyu pada kitab Injil dan dikembangkan oleh para patres sangat mendominasi pemikiran filsafat saat itu. Mereka--para patres-- adalah peletak dasar agama Kristen, perintis jalan dalam mengembangkan teologi Kristen.
            Pada awalnya, pengikut agama Kristen hanyalah rakyat jelata yang kebanyakan bukan ahli pikir. Sehingga, belum ada sikap terhadap filsafat Yunani. Namun seiring waktu, para golongan atas dan golongan ahli pikir mulai menjadi pengikut agama Kristen. Maka, karena itulah ahli pikir Kristen mulai menentukan sikap mereka terhadap filsafat Yunani.
            Para filsuf dalam filsafat Patristik sendiri memiliki dua garis besar sikap terhadap filsafat Yunani. Yang pertama, para tokoh filsafat Patristik menolak sepenuhnya filsafat Yunani karena memandangnya hanya sebagai kebijaksanaan manusiawi atau hasil pemikiran manusia semata, yang semenjak diturunkannya Wahyu kepada Kristus bukan hanya dipandang tidak diperlukan namun juga dipandang membahayakan bagi iman Kristen. Tetapi, ada pula yang memandang filsafat Yunani sebagai langkah persiapan bagi Injil.
            Jika dalam filsafat Yunani ada banyak pemikiran tentang arkhe segala sesuatu, seperti Herakleitos menggambarkannya dengan api. Atau kaum Stoa yang menganggap Tuhan ada pada segala sesuatu. Maka dalam filsafat Patristik hal ini ditolak. Tuhan adalah pencipta segala sesuatu dan di luar Tuhan adalah ciptaanNya. Sedangkan untuk hubungan antarmanusia, filsafat Patristik mengajarkan hubungan yang saling menyayangi. Dan juga seseorang harus menyayangi diri sendiri. Dalam filsafat Patristik dijelaskan pula bahwasanya tujuan manusia tidak ada di dunia ini.



2.     Kaum Apologit
          Kaum Apologit adalah kaum pembela agama Kristen, yang mencoba membela iman Kristen terhadap filsafat Yunani dengan memakai alasan yang diambil dari filsafat Yunani sendiri. Disebut demikian, karena para waktu itu agama Kristen dituduh sebagai orang munafik oleh para non-Kristen. Mereka dituduh melakukan seks bebas, membenci sesama, dan perbuatan amoral lainnya. Mereka juga dituduh menyangkal para Dewa. Tekanan ini membuat mereka harus beribadah secara sembunyi-sembunyi. Namun, ibadah yang tersembunyi ini justru meningkatkan tuduhan para non-Kristen terhadap pemeluk agama Kristen.
            Kaum Apologit pun membantah fitnah itu dengan menyatakan bahwa pada kenyataannya orang Kristen hidup dengan hukum dari Allah, sehingga terhindar dari perbuatan amoral seperti yang dituduhkan kepada mereka. Mereka justru mengasihi sesama dan mendoakan pemerintahan. Tuduhan mengenai penyangkalan Dewa dijawab kaum Apologit dengan mengatakan bahwa mereka percaya dan menyembah kepada Allah yang Esa walau memang mereka tidak percaya kepada Dewa. Sebab, mereka tidak setuju dengan konsep politheisme alias banyak ilah.
            Di sinilah filsafat Yunani digunakan kaum Apologit untuk membela agamanya. Filsafat Yunani digunakan untuk membandingkan agama Kristen dengan filsafat Yunani. Sehingga, muncul pembenaran-pembeneran terhadap agama Kristen itu sendiri. Berikut tokoh-tokoh Apologit beserta pengaruhnya.
a.      Aristides
            Aristides merupakan seorang tokoh Apologit yang berasal dari Athena dan mengajar pula di sana. Ia hidup sekitar abad kedua Masehi. Sebelumnya, ia bukan pemeluk agama Kristen. Namun, ia akhirnya masuk ke agama ini. Aristides sangat risau dengan fitnah kepada agama Kristen yaitu bahwa agama ini atheis, senang berbuat kriminal dan cabul, dan subversif. Ia membela agamanya dengan cara mengirim surat kepada Kaisar Hadrianus dan kemungkinan kepada Kaisar Antoninus Pius.
            Tidak diketahui apakah tulisannya sampai ataupun dibaca oleh para Kaisar ini. Tulisan Aristides yang utuh sudah hilang, yang tersisa hanyalah fragmen tulisannya. Ia menjelaskan bahwa Allah yang disembah orang Kristen adalah abadi dan tak dapat digambarkan. Allah itu adalah "ada yang Mahatinggi" (a supreme being), yang menggerakkan segala sesuatu namun tidak bergerak dan tidak terlihat. Allah tidak dapat binasa, tidak berubah, tidak mempunyai bentuk, tidak terbatas, dan tidak mempunyai seks. Allah mengisi segala yang terlihat dan tidak terlihat. Allah itulah yang menjadikan dan memelihara segala sesuatu bagi kepentingan bagi manusia. Alam ini teratur dan harmonis karena diatur oleh Allah.
            Aristides banyak terpengaruh filsafat Yunani, khususunya filsafat Aristoteles tentang gerak.
           
b.      Justinus de Martyr
            Justinus de Martyr adalah seorang Kristen dan filsuf yang lahir sekitar tahun 100 Masehi. Ia mempelajari banyak filsafat sebelum akhirnya dibaptis sekitar tahun 130. Setelah dibaptis, ia mengajar di Efesus, kemudian pergi ke Roma untuk mendirikan Sekolah Filsafat Kristen. Kematiannya disebabkan dirinya disalib atas tuduhan tak berdasar. Kedua orangtuanya adalah penyembah berhala.
            Justinus tidak menolak ajaran filsafat Yunani. Ia menghubungkan bahwa filsafat Yunani terutama pikiran Plato adalah kelanjutan dari agama Kristen. Alasannya adalah, agama Kristen bukanlah agama baru melainkan agama yang telah tua dan ada sebelum filsafat Yunani. Musa telah hidup sebelum Plato, dan Plato menurunkan ajarannya dari ajaran Musa. Maka, Justinus menganggap bahwa para filsuf Yunani berpacuan pada kitab suci Kristen. Pada soal penciptaan, Justinus menganggap bahwa Tuhan menciptakan dunia dari ketidak adaan alias prinsip creatio ex nihilio, yaitu sesuai wahyu. Hal ini tentu bersebrangan dengan Plato yang menganggap bahwa dunia berasal dari bahan yang telah ada. Karyanya yang masih tersimpan ialah Apologia dan Dialog mot Trypho. Kedua karyanya ini dikirimkan kepada Kaisar Antonius Pius sekitar tahun 151 dan kepada senat Romawi tahun 162.
            Justinus mengutip prinsip Yohanes tentang Kristus sebagai logos. Melalui Kristus, logos-Nya, Allah dapat berhubungan dengan manusia. Kristus adalah bagian dari hakikat Allah meskipun terpisah antara satu dengan yang lain.
            Kristus sebagai logos telah membagikan benih logosnya kepada manusia, sehingga manusia pasti memiliki nilai kebenaran dan kebaikan dalam dirinya. Tiap orang yang mendapat benih itu sebenarnya adalah orang Kristen, meski ia tidak dibaptis seperti umpamanya Aristoteles.
            Justinus percaya bahwa kebenaran sejati itu adalah kebenaran Allah. Para filsuf Yunani sedikit banyak diilhami oleh Allah, namun mata mereka tidak dibuka bagi keutuhan Kristus. Mereka dipengaruhi oleh demon, yang dikepalai oleh iblis. Maka dari itulah, para filsuf  Yunani menyimpang dari ajaran yang murni.

c.       Tatianus
            Tatianus adalah seorang yang berasal dari Siria. Ia lahir antara tahun 110 hingga 120 Masehi. Tatianus meninggal sekitar tahun 172 Masehi. Ia mempelajari sejarah, mitologi, sastra, retorika, dan filsafat. Tatianus telah mempelajari filsafat Yunani dan agama-agama lain, namun pilihannya tetap jatuh kepada Kristen.
            Ia adalah murid dari Justinus de Martyr dan seorang apologit. Namun, setelah kematian Justinus, ia terpengaruh ajaran Gnostik dan mendirikan sektenya sendiri yang dinamakan Enkratit pada tahun 166 meninggal beberapa tahun sebelumnya. Ia juga lalu menetap di Antiokhia dan mengajar di sana.
            Tatinanus menulis banyak karangan di antaranya Wejangan Kepada Orang Yunani dan Diatessaron (Injil Harmoni). Wejangan Kepada Orang Yunani dibuat di masa pemerintahan Kaisar Markus Aurellius. Buku ini memuat tentang kekristenan, pertobatan, dan serangannya kepada orang Yunani. Ia menyatakan bahwa Dewa-Dewa Yunani adalah palsu, jahat, dan penipu.
            Tatianus sangat mematuhi dan taat kepada Allah. Dalam tulisannya, ia mengatakan "Apabila seseorang memerintahkan agar aku menyangkal Allah, aku akan menolaknya. Lebih baik aku mati." Dari pernyataannya, terlihat dengan jelas bahwa Tatianus adalah kaum apologit alias para pembela agama.
            Sedang dalam Diatessaron, ia menulis tentang harmoni dari keempat Injil kanonik. Di sini juga dijelaskan bahwa keempat kitab Injil telah berpengaruh kuat dalam gereja. Karyanya ini disusun antara tahun 153 hingga 170 Masehi. Diatessaron telah terpengaruh oleh haluan Gnostik yang dianutnya setelah kematian Justinus. Terbukti dengan tidak adanya riwayat silsilah Tuhan Yesus dalam tulisan ini.

d.      Tertullianus
            Tartullianus lahir di Kartago (di dekat Tunisia sekarang), Afrika Utara. Setelah dididik menjadi Selama hidupnya, ia mempelajari sastra Yunani dan juga sastra Latin. Tertullianus terkenal dengan ucapannya credo qua absurdum est yang artinya "saya percaya justru karena tidak masuk akal". Ia mempunyai pengaruh besar pada masanya. Tulisannya sendiri merupakan awal dari sastra Kristen. Penggunaan bahasa Latin sebagai bahasa dalam gereja juga merupakan pengaruhnya. Baginya kebenaran sejati itu hanya ada pada kitab Injil. Namun ia tak memungkiri bahwa akal budi juga dapat mencapai kebenaran. Menurut Tertullianus, filsafat Yunani telah digantikan oleh wahyu-wahyu Tuhan.

3.      Arius dan Athanasius
Selain dari perbedaan-perbedaan dalam agama Kristen, terdapat juga perbedaan pendapat dalam memahami diri Yesus..
            Arius dari Alexandra (meninggal tahun 336) mengatakan, Yesus adalah manusia biasa yang diutus Tuhan, bukan Tuhan itu sendiri maupun anak-Nya. Jadi intinya, Tuhan Bapa tidaklah sama dengan Yesus dan Yesus bukanlah Putra Tuhan.
Athanasius pun tidak menyetujui pendapat Arius. Athanasius mengatakan, bahwa Yesus itu adalah anak Tuhan Allah. Oleh karenanya, diprakarsailah sebuah perdebatan resmi oleh Konstatinus Agung untuk membicarakan masalah ini.
Meskipun pada akhirnya pendapat Athanasius diputuskan menang, namun gereja di bagian timur masih mengakui pendapat Arius. Athanasius pun terus menerus melakukan perlawanan.  Hal ini diselesaikan setelah Athanasius meninggal (setelah tahun 373) pada synode di Konstatinopel bahwa Tuhan Bapa, Putra Tuhan, dan Roh Kudus menjadi dogma Trinitas. Jadi, perdebatan Arius dan Athanasiuslah yang melahirkan dogma trinitas.

4.     Aliran Gnostik
  1. Pengertian
Gnostik ialah suatu usaha lain untuk mendamaikan agama Kristen dengan fisafat Yunani yaitu usaha yang ingin melebur kepercayaan Kristen dengan filsafat Yunani, sehingga menjadi satu sistim.
Gnostik dari kata Yunani Gnosis, yang artinya pengetahuan. Aliran ini mengajarkan upaya kelepasan menuju Tuhan dari Iman ke pengetahuan (gnosis makrifat). Aliran gnosis ini merupakan hasil peleburan antara berbagai gagasan dalam filsafat Yunani Kuno dan Kitab Suci Kristen.
Aliran ini merupakan peleburan dari gagasan-gagasan yang diambil dari filsafat Yunani dengan unsur-unsur dari agama rahasia (agama misteri) Yunani dan gagasan dari Kitab Suci Kristen.
Aliran ini timbul dalam bentuk yang bermacam-macam dimana hal tersebut justru mewujudkan bahaya paling besar bagi agama Kristen karena merusak agama itu sendiri dari dalam.
Aliran ini merupakan aliran yang paling berbahaya bagi agama Kristen. Gnostik dinilai berbahaya bagi agama Kristen karena aliran ini menambahkan unsur-unsur dari luar selain dari ketiga dalil kepercayaan Kristen. Unsur-unsur dari luar yang ditambahkan yaitu seperti pemikiran Persia, Siria, dan Yahudi. Maka dari itu aliran-aliran dalam Gnosis bergantung pada unsur-unsur yang telah dimasukkan tadi.
Aliran yang terkenal adalah aliran Gnosis yang dipimpin oleh Marcion dari Sinopo. Ia mendirikan gereja sendiri yang menjadi saingan gereja yang resmi.
Perbedaan pandangan aliran Gnosis dengan gereja yang resmi yaitu terletak pada pertanyaan tentang Tuhan yang maha sempurna yang juga menciptakan kejahatan dan dosa, sehingga harus ditembus oleh Yesus. Kaum Gnosis mengatakan bahwa ada Tuhan yang mencipta dan Tuhan yang mengampuni.
Pandangan kaum Gnosis tentang Tuhan juga mempengaruhi pandangannya mengenai manusia. Bahwa manusia itu berdosa, tidak lagi dipandang sebagai kesalahan manusia. Jiwa manusia merupakan tempat terjadinya peperangan antara kebaikan dan kejahatan, dan manusia harus tahu serta mengerti tentang hal ini.

  1. Corak Ajaran
  1. Terdapat pertentangan mutlak antara roh sebagai asas segala kebaikan dan benda sebagai asas segala kejahatan;
  2. Penciptaan bukanlah oleh Tuhan/Allah, melainkan oleh tokoh rohani yang lebih rendah yang bersifat rohani;
  3. Kelepasan hanya dapat dicapai oleh sekelompok kecil orang yang berhasil naik dari iman ke pengetahuan (gnosis).
Apabila dilihat dari sisi filsafat Gnostik yaitu tidak begitu besar artinya karena ajarannya lebih dikuasai oleh fantasi daripada oleh akal sehat.
Meskipun pengetahuan dipandang tinggi oleh mereka, namun dari sisi kefilsafatan penganut gnostisisme dianggap kurang penting. Hal ini dikarenakan mereka mencampuradukkan unsur-unsur kefilsafatan, mitos, dan Injil secara tidak kritik yang didalamnya khayalan merupakan sesuatu yang lebih besar peranannya dibanding dengan pemikiran. Hal ini tampak pada tulisan gnostik yang berjudul Kebijaksanaan Iman.
Para penganut gnostisisme dapat dikenal melalui kutipan-kutipan yang berasal dari penentang-penentang mereka. Di dalam kelompok penentang ini termasuk juga antara lain Clemens dan Origenes, yaitu para pemimpin sekolah guru agama di Iskandaria. Mereka melanjutkan garis pemikiran Justinus dalam pemikiran Kristiani, mereka juga menampilkan pengetahuan yang benar dari kepercayaan terhadap pengetahuan yang sesat dari para penganut gnostisisme. Karena pada tahun-tahun terakhir ini banyak ditemukan tulisan-tulisan tangan gnostik, maka diduga bahwa pada waktunya akan diperoleh pengetahuan yang lebih banyak mengenai hakekat dan bentuk penampilan gnosis.


5.  Aurellius Agustinus
            Merupakan filsuf kristen, kelahiran Thagaste, Numedia, tahun 354. Ia meninggal kemudian pada tahun 430. Ia sempat terombang ambing dari Manikheisme ke Skeptitisme dan Neo-platonisme. Pada akhirnya, ia dibatiskan pada tahun 387, kemudian menjadi imam pada tahun 392 dan menjadi uskup pada 396.
Augustinus di kenal sebagai filsuf yang dalam karya-karyanya mengaitkan iman dan filsafat. Ia juga di kenals ebagai seseorang yang anti terhadap Skeptitisme di kemudian hari, yang menurutnya Skeptitisme merupakan buah dari pertentangan batin.
Karya-karyanya antara lain:
1.         De Trinitate     (Tentang Trinitas)
2.         De Civitate Dei (Tentang Negara Tuhan)
3.         Confessiones   (Pengakuan-Pengakuan)


Garis besar pemikirannya:

-           Tentang ketuhanan
1.         Dasar kepastian dan kebenaran bersumber dari Tuhan, zat yang metafisis.
2.         Tuhan mengatasi segala pengertian dan pengetahuan manusia.
3.         Pengetahuan manusia tentang Tuhan bukan ini bukan itu.
4.         Ajaran Trinitas: Tuhan Esa dalam zatNya, tiga dalam pribadiNya.

-           Tentang penciptaan
1.         Menganut prinsip creatio ex nihilo atau penciptaan yang keluar dari ketiadaan.
2.         Dasar penciptaan adalah Logos dan hikmat Tuhan.
3.         Dalam akal Tuhan ada ide-ide Ilahi. Semu penciptaan berpartisipsi dari ide-ide
Ilahi ini. Manusia brperan dan berpastisipasi dengan akalnya.

Daftar Pustaka

Asdi, Endang Daruni. 1978. Sejarah Filsafat Barat Abad Pertengahann. Yogyakarta: Yayasan Pembinaan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.
Collins, Michael, and Matthew A. Price. 2006. The Story of Christianity, Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius.
Curtis, A Kenneth, J Stephen Lang, and Randy Petersen. 2007. 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen,. Jakarta: Gunung Mulia.
Delfgaauw, Bernard. 1992. Sejarah Ringkas Filsafat Barat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Hadiwijono, Harun. 1980. Sari Sejarah Filsafat Barat 1. Yogyakarta: Kanisius.
Wellem, F.D. 2003. Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja . Jakarta: Gunung Mulia.


No comments:

Post a Comment

Pengalaman Apply Kerja di salah satu startup logistic di Indonesia

  As a result, we have decided to pursue other candidates who more closely fit our needs Itu adalah kalimat yang masuk ke emailku hari ini w...