Tuesday, January 1, 2019

Aliran Gnostik dalam Sejarah Filsafat Barat


ALIRAN GNOSTIK
a.      Pengertian

Gnostik ialah suatu usaha lain untuk mendamaikan agama Kristen dengan fisafat Yunani yaitu usaha yang ingin melebur kepercayaan Kristen dengan filsafat Yunani, sehingga menjadi satu sistim.
Gnostik dari kata Yunani Gnosis, yang artinya pengetahuan. Aliran ini mengajarkan upaya kelepasan menuju Tuhan dari Iman ke pengetahuan (gnosis makrifat). Aliran gnosis ini merupakan hasil peleburan antara berbagai gagasan dalam filsafat Yunani Kuno dan Kitab Suci Kristen.
Aliran ini merupakan peleburan dari gagasan-gagasan yang diambil dari filsafat Yunani dengan unsur-unsur dari agama rahasia (agama misteri) Yunani dan gagasan dari Kitab Suci Kristen.
Aliran ini timbul dalam bentuk yang bermacam-macam dimana hal tersebut justru mewujudkan bahaya paling besar bagi agama Kristen karena merusak agama itu sendiri dari dalam.
Aliran ini merupakan aliran yang paling berbahaya bagi agama Kristen. Gnostik dinilai berbahaya bagi agama Kristen karena aliran ini menambahkan unsur-unsur dari luar selain dari ketiga dalil kepercayaan Kristen. Unsur-unsur dari luar yang ditambahkan yaitu seperti pemikiran Persia, Siria, dan Yahudi. Maka dari itu aliran-aliran dalam Gnosis bergantung pada unsur-unsur yang telah dimasukkan tadi.
Aliran yang terkenal adalah aliran Gnosis yang dipimpin oleh Mareion dari Sinopo. Ia mendirikan gereja sendiri yang menjadi saingan gereja yang resmi.
Perbedaan pandangan aliran Gnosis dengan gereja yang resmi yaitu terletak pada pertanyaan tentang Tuhan yang maha sempurna yang juga menciptakan kejahatan dan dosa, sehingga harus ditembus oleh Yesus. Kaum Gnosis mengatakan bahwa ada Tuhan yang mencipta dan Tuhan yang mengampuni.
Pandangan kaum Gnosis tentang Tuhan juga mempengaruhi pandangannya mengenai manusia. Bahwa manusia itu berdosa, tidak lagi dipandang sebagai kesalahan manusia. Jiwa manusia merupakan tempat terjadinya peperangan antara kebaikan dan kejahatan, dan manusia harus tahu serta mengerti tentang hal ini.

b.      Corak Ajaran

1.      Terdapat pertentangan mutlak antara roh sebagai asas segala kebaikan dan benda sebagai asas segala kejahatan;
2.      Penciptaan bukanlah oleh Tuhan/Allah, melainkan oleh tokoh rohani yang lebih rendah yang bersifat rohani;
3.      Kelepasan hanya dapat dicapai oleh sekelompok kecil orang yang berhasil naik dari iman ke pengetahuan (gnosis).
Apabila dilihat dari sisi filsafat Gnostik yaitu tidak begitu besar artinya karena ajarannya lebih dikuasai oleh fantasi daripada oleh akal sehat.
Meskipun pengetahuan dipandang tinggi oleh mereka, namun dari sisi kefilsafatan penganut gnostisisme dianggap kurang penting. Hal ini dikarenakan mereka mencampuradukkan unsur-unsur kefilsafatan, mitos, dan Injil secara tidak kritik yang didalamnya khayalan merupakan sesuatu yang lebih besar peranannya dibanding dengan pemikiran. Hal ini tampak pada tulisan gnostik yang berjudul Kebijaksanaan Iman.
Para penganut gnostisisme dapat dikenal melalui kutipan-kutipan yang berasal dari penentang-penentang mereka. Di dalam kelompok penentang ini termasuk juga antara lain Clemens dan Origenes, yaitu para pemimpin sekolah guru agama di Iskandaria. Mereka melanjutkan garis pemikiran Justinus dalam pemikiran Kristiani, mereka juga menampilkan pengetahuan yang benar dari kepercayaan terhadap pengetahuan yang sesat dari para penganut gnostisisme. Karena pada tahun-tahun terakhir ini banyak ditemukan tulisan-tulisan tangan gnostik, maka diduga bahwa pada waktunya akan diperoleh pengetahuan yang lebih banyak mengenai hakekat dan bentuk penampilan gnosis.


No comments:

Post a Comment

Pengalaman Apply Kerja di salah satu startup logistic di Indonesia

  As a result, we have decided to pursue other candidates who more closely fit our needs Itu adalah kalimat yang masuk ke emailku hari ini w...