Sunday, January 21, 2018

Pendaftaran BIDIKMISI 2018

Hai teman-teman semua khususnya yang kelas 12 SMA/SMK udah pada mau lulus ya. Pasti kalian yang mau lanjut ke perguruan tinggi nggak asing sama yang namanya SNMPTN, SBMPTN, maupun seleksi mandiri lainnya. Nah, namun pada kenyataannya banyak dari kita yang ingin melanjutkan kuliah namun terkendala biaya. Betul tidak? Hmm.. Jangan langsung putus asa gais! Beasiswa banyak loh baik yang dari pendaftaran udah ada maupun saat sudah menjadi mahasiswa. Anyway sebelum saya membahas mengenai Bidikmisi 2018, kalian pasti kebanyakan pengen kuliah di negeri ya kan? Iya pasti itu sama kayak aku dulu hehe walaupun akhirnya ya rada menyesakkan hiks..

Nah, seleksi Perguruan Tinggi Negeri ini biasanya terdapat 3 jalur yakni SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri. Biasanya kuota untuk SBMPTN itu yang paling banyak sedangkan SNMPTN dan seleksi mandiri sama. Nah buat kalian yang mau ikut SNMPTN kalian bisa mendaftar lewat jalur bidikmisi apabila orang tua kalian merasa tidak mampu untuk membiayai kuliah kalian. Nah sebelumnya, apa sih Bidikmisi itu? Bidikmisi adalah bantuan pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai tepat waktu. (dikutip dari web resmi bidikmisi).

Apa saja syarat pendaftaran Bidikmisi 2018 ?? Mari kita simak berikut ini dikutip dari laman resmi bidikmisi:

Persyaratan untuk mendaftar tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Siswa SMA/SMK/MA atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2018;
2. Lulusan tahun 2017 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi;
3. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;
4. Tidak mampu secara ekonomi dengan kriteria:
  1. Siswa penerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM) atau Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau sejenisnya; atau
  2. Pendapatan kotor gabungan orang Tua/Wali (suami istri) maksimal sebesar Rp4.000.000,00 per bulan dan atau pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp750.000,00 setiap bulannya.
5. Pendidikan orang Tua/Wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4;
6. Memiliki potensi akademik baik berdasarkan rekomendasi objektif dan akurat dari Kepala Sekolah;
7. Pendaftar difasilitasi untuk memilih salah satu diantara PTN atau PTS dengan ketentuan:
a. PTN dengan pilihan seleksi masuk:
  1. Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN);
  2. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTPN);
  3. Seleksi mandiri PTN.
  4. Politeknik, UT, dan Institut Seni dan Budaya
  5. PTS sesuai dengan pilihan seleksi masuk.

Nah, itu tadi syarat-syarat untuk mendaftar bidikmisi 2018. Kalau kamu memenuhi syarat silahkan mendaftar tapi apabila dirasa orang tua masih mampu ya jangan ya kasihan yang benar-benar membutuhkan :) hehe. Lagi pula kalau di PTN kan kita bayar sesuai kemampuan / penghasilan orang tua kita atau yang biasa disebut UKT (uang kuliah tunggal).

Setelah mengetahui persyaratan bidikmisi, apa yang harus kalian lakukan? Berikut Hal yang perlu diperhatikan dalam mendaftar Bidikmisi.

1. Minta Rekomendasi Sekolah
Nah apabila kamu masuk kuota SNMPTN di sekolahmu, segera datangi guru BK atau wali kelas kamu untuk mengajukan diri sebagai peserta Bidikmisi. Nanti kamu akan diminta untuk menunjukan nilai raport, ranking kelas, terus apalagi ya kayaknya cuma itu sih selebihnya kamu ngurus sendiri nanti kalau sudah didaftarkan sama pihak sekolah. Setelah direkomendasikan sekolah nanti kamu bakal dapat yang namanya no pendaftara dan kode akses untuk Log In di laman Bidikmisi bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id
jangan sampai hilang nomornya ya. Oh ya kalau kamu gak masuk kuota SNMPTN, tenang kamu masih bisa daftar Bidikmisi kok. Kamu bisa ikut SBMPTN dengan jalur bidikmisi dan tidak perlu membayar biaya seleksi :) Nah enak kan?? Hehe. Yang penting kamu minta rekomendasi dari sekolah dulu.

2. Isi Data Form dengan Benar dan Jujur
Setelah kamu mendapat nomor dan kode akses untuk Log In lalu segera isi form yang tersedia. Saya lupa ada apa saja tapi sekilas ada data diri, pastikan nama kamu benar, kemudian upload pas foto, dan isidata diri lainnya seperti tanggal lahir, NISN, dll. Kemudia ada data Ekonomi. Nah kalian harus isi dengan jujur ya. Lalu ada kondisi rumah, disitu kalian harus menyiapkan foto rumah tampak depan, dan dalam kalian harus jujur ya jangan pakai rumah tetangga atau orang lain, karena memalsukan data akan berakibat fatal kedepannya, terus ada data tagihan listrik, kondisi rumah misal pakai lantai jenis apa, ukuran berapa, kepemilikan , dll dah banyak. Terus ada data Keluarga. Nah kalian juga harus menyiapkan foto keluarga inti lengkap yah, nanti diisi nama orang tua, pekerjaan, dll nya. Terus ada data aset, nah disini kalian tulis aset apa aja yang kalian punya, misal motor, sepeda, komputer, (kalau ada) tapi itu opsional sih kayaknya jaddi gak diisi gak papa ya mungkin (?) tanyakan pihak sekolah saja ya ini. Terus ada data prestasi, kalau kalian pernah meraih kejuaraan minimal tingkat kabupaten silahkan cantumkan, tapi harus menghubungi guru BK kalian dulu karena yang bisa mencantumkan prestasi itu dari pihak sekolah dan nanti kita yang menginput prestasi tersebut. Kemudian ada rencana hidup, nah kalian tulis rencana hidup kalian bakal tinggal sama orang tua atau ngekos, biaya transport berapa, dll.

3. Pilih jalur Seleksi
Kalau kalian ikut SNMPTN pilih tombol biru dibagian SNMPTN. Nanti bakal muncul KAP dan PIN yang digunakan untuk mendaftar SNMPTN jalur Bidikmisi.
Begitu pula untuk SBMPTN, silahkan pilih dan nanti dapat KAP dan PIN juga untuk mendaftar SBMPTN dan tidak perlu membayar biaya pendaftaran 200 ribu. Nah, perlu diketahui, dengar-dengar apabila kalian menggunakan jalur bidikmisi, saingan kalian juga sesama calon bidikmisi, jadi bakal lebih berat karena siswa yang direkomendasikan bidikmisi adalah siswa yang benar-benar tidak mampu dan memiliki prestasi yang bagus, so berusaha semaksimal mungkin ya. 
Kalau kalian ikut jalur mandiri biasanya kalian harus sudah dinyatakan diterima dulu baru bisa mengajukan Bidikmisi artinya kalian harus tetap membayar biaya pendaftaran.

4. Berdoa
Yang selanjutnya adalah berdoa ya. Sebesar apapun usaha kita tanpa iringan doa adalah omong kosong:) Semangat ya kalian yang ingin mendaftar bidikmisi, belajar yang rajin dan berdoa selalu agar dilancarkan segala nya mulai dari pendaftaran sampai pengumuman hasil seleksi. Kalau kalian belum diterima tahun ini, coba tahun depan lagi karena bidikmisi berlaku untuk dua kali kesempatan. Semangat!!!!!!!

5. Lihat peluang Lain
Bagi kalian yang tidak lolos di seleksi PTN, jangan sedih! Masih ada PTS yang siap menerima kamu:) Nah, beberapa PTS di Indonesia sudah banyak sekali yang menerima mahasiswa menggunakan jalur Bidikmisi. Jadi, jangan sia-siakan ya teman-teman. Bidikmisi di PTS juga banyak sekali. Namun kalian juga harus melakukan seleksi berdasarkan ketentuan universitas yang kalian tuju.
Jadi kawan-kawan daripada kalian pusing-pusing gak bisa bisa keterima di PTN lebih baik kalian lihat sisi lain, banyak PTS yang tidak kalah dengan PTN kok. Sukses tidaknya kuliah adalah kalian sendiri yang menentukan, bukan asal perguruan tinggi kalian :) Yang penting jadilah orang yang berprestasi, dan selalu semangat mencari peluang :)

Untuk jadwal pendaftaran BIdikmisi 2018,, silahkan buka web resmi bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id

Demikian postingan saya mengenai pendaftaran Bidikmisi 2018, semoga bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung ke blog saya. :) Kalau ada pertanyaan silahkan saya akan senantiasa menjawabnya:D

Contoh Pawarta Basa Jawa

Kacilakan Montor Mabur Ing Magetan

            Durung suwe iki pancen wis tau dikabarake yen akeh montor mabur sing padha nemahi kacilakan ing mancanegara utawa ing Indonesia. Durung ana rong sasi kabar mau, lha kok kasusul maneh kedadeyan montor mabur tiba durung suwe iki, pase ing desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur rikala dina Rebo esuk kira-kira jam setengah pitu ing tanggal 20 Mei 2009, nalika bangsa Indonesia mengeti Hari Kebangkitan Nasional. Montor mabur kang tiba lan kobong mau duweke TNI AU jinis Hercules C-130 nomere A-1325. Miturut pawarta saka layang kabar lan tivi, montor mabur kasebut budhal saka pangkalan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta lan arep tumuju dhaerah Biak, Papua. Nanging durung nganti tekan papan kang tumuju, lan nalika arep mampir ing Lapangan Udara Iswahyudi Madiun montor mabur kasebut nemahi kacilakan.
            Malah ing kedadeyan iki, luwih saka wong satus nemahi tiwas klebu warga desa sing omahe melu kenteban montor mabur kasebut. Saliyane iku, ana wong 15 kang uga melu nandhang tatu abot lan entheng. Dene omah-omah ing desa kasebut sing kenteban lan ndadekake remuk lan kobonge udakara patang omah. Ana sing ajur mumur lan ana sing payone remuk tanpa sisa. Kanthi anane kacilakan montor mabur duweke TNI AU kasebut mesthi wae ndadekake warga ing sacedhake pangkalan mau dadi padha jinja. Ing atase ora ngerti apa-apa, ngerti-ngerti ketiban sial.

            Sing cetha kacilakan Hercules C-130 duweke TNI AU mau nambahi tansaya akeh dhaftar kacilakan montor mabur duweke TNI AU. Pancen akeh sing kandha yen sejatine montor mabur-montor mabur duweke negara mau akeh sing wis padha tuwa lan kudu diganti. Nanging gandheng kanthi alesan anggaran ora nyukupi, kepeksa montor mabur tuwa isih tetep digunakake kanggo ngangkut wong lan barang-barang liyane. Apa ya pancen kacilakan mau bener-bener amarga saka umure montor mabur sing wis tuwa utawa saka sebab liyane? Ditunggu wae asil saka katrangane pamarintah bab sebab-musababe kacilakan montor mabur kasebut.

Contoh Surat Basa Jawa (Tuladha Iber-iber)

Kang pandonga marang anakku

Irawan, Ing Jakarta

Wiyose ngger, sarehne sok sasi ngarep iki adhimu arep disunatake, mula yen ora ana alangan sawiji apa kowe mulih sadurunge tanggal sepuluh, saperlu arep dakjak urun rembug.

wasana banget ing pangarep - arepku, lan sapungkure layang iki kabeh kulawarga tansah ginanjar slamet.

Parakan, 22 Nopember 2009

Wong tuwamu:




Suradi

Cultuurstelsel (Tanam Paksa)

Cultuurstelsel (harafiah: Sistem Kultivasi atau secara kurang tepat diterjemahkan sebagai Sistem Budi Daya) yang oleh sejarawan Indonesia disebut sebagai Sistem Tanam Paksa, adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.
Pada praktiknya peraturan itu dapat dikatakan tidak berarti karena seluruh wilayah pertanian wajib ditanami tanaman laku ekspor dan hasilnya diserahkan kepada pemerintahan Belanda. Wilayah yang digunakan untuk praktik cultuurstelstel pun tetap dikenakan pajak. Warga yang tidak memiliki lahan pertanian wajib bekerja selama setahun penuh di lahan pertanian.
Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Petani yang pada zaman VOC wajib menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus menanam tanaman tertentu dan sekaligus menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada pemerintah. Aset tanam paksa inilah yang memberikan sumbangan besar bagi modal pada zaman keemasan kolonialis liberal Hindia Belanda pada 1835 hingga 1940.
Akibat sistem yang memakmurkan dan menyejahterakan negeri Belanda ini, Van den Bosch selaku penggagas dianugerahi gelar Graaf oleh raja Belanda, pada 25 Desember 1839.
Cultuurstelsel kemudian dihentikan setelah muncul berbagai kritik dengan dikeluarkannya UU Agraria 1870 dan UU Gula 1870, yang mengawali era liberalisasi ekonomi dalam sejarah penjajahan Indonesia.
Tujuan :
Mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, guna menutupi kekosongan kas negara atau menutup defisit anggaran pemerintah penjajahan dan untuk membayar utang-utang negara.
Aturan :
·        Tuntutan kepada setiap rakyat Indonesia agar menyediakan tanah pertanian untuk cultuurstelsel tidak melebihi 20% atau seperlima bagian dari tanahnya untuk ditanami jenis tanaman perdagangan.
·        Pembebasan tanah yang disediakan untuk cultuurstelsel dari pajak, karena hasil tanamannya dianggap sebagai pembayaran pajak.
·        Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan bekerja di perkebunan milik pemerintah Belanda atau di pabrik milik pemerintah Belanda selama 66 hari atau seperlima tahun.
·        Waktu untuk mengerjakan tanaman pada tanah pertanian untuk Culturstelsel tidak boleh melebihi waktu tanam padi atau kurang lebih 3 (tiga) bulan
·        Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada rakyat
·        Kerusakan atau kerugian sebagai akibat gagal panen yang bukan karena kesalahan petani seperti bencana alam dan terserang hama, akan di tanggung pemerintah Belanda
·        Penyerahan teknik pelaksanaan aturan tanam paksa kepada kepala desa
Pokok-Pokok Sistem Tanam Paksa :
Cultuurstelsel diberlakukan  dengan  tujuan  memperoleh pendapatan sebanyak mungkin dalam waktu relatif singkat. Dengan harapan utang-utang Belanda yang besar dapat diatasi. Berikut ini pokok-pokok  cultuurstelsel.
1)      Rakyat wajib menyiapkan 1/5 dari lahan garapan untuk ditanami tanaman wajib.
2)      Lahan tanaman wajib bebas pajak, karena hasil yang disetor sebagai pajak.
3)      Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak akan dikembalikan.
4)      Tenaga dan waktu  yang diperlukan  untuk  menggarap tanaman wajib, tidak  boleh melebihi waktu yang diperlukan untuk menanam padi.
5)      Rakyat yang tidak  memiliki  tanah wajib bekerja selama 66 hari dalam setahun di perkebunan atau pabrik milik  pemerintah.
6)      Jika terjadi kerusakan atau gagal panen, menjadi tanggung jawab pemerintah.
7)      Pelaksanaan tanam paksa diserahkan sepenuhnya kepada para penguasa pribumi (kepala desa).
Melihat aturan-aturannya, sistem tanam paksa tidak terlalu memberatkan, namun pelaksanaannya sangat menekan dan memberatkan rakyat. Adanya cultuur procent menyangkut upah yang diberikan kepada penguasa pribumi berdasarkan besar kecilnya setoran, ternyata cukup memberatkan beban rakyat. Untuk mempertinggi upah yang diterima, para penguasa pribumi berusaha memperbesar setoran, akibatnya timbulah penyelewengan-penyelewengan, antara lain sebagai berikut.
1)      Tanah yang disediakan melebihi 1/5, yakni 1/3 bahkan 1/2, malah ada seluruhnya, karena seluruh desa dianggap subur untuk tanaman wajib.
2)      Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani.
3)      Tenaga kerja yang semestinya dibayar oleh pemerinah tidak dibayar.
4)      Waktu yang dibutuhkan tenyata melebihi waktu penanaman padi.
5)      Perkerjaan di perkebunan atau di pabrik, ternyata lebih berat daripada di sawah.
6)      Kelebihan hasil yang seharusnya dikembalikan kepada petani, ternyata tidak dikembalikan.
Akibat Tanam Paksa :
Pelaksanaan sistem tanam paksa banyak menyimpang dari aturan pokoknya dan cenderung untuk mengadakan eskploitasi agraris semaksimal mungkin. Oleh karena itu, sistem tanam paksa menimbulkan akibat sebagai berikut.
Bagi Indonesia (Khususnya Jawa)
·        Sawah ladang menjadi terbengkelai karena diwajibkan kerja rodi yang berkepanjangan sehingga penghasilan menurun drastis.
·        Beban rakyat semakin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panennya, membayar pajak, mengikuti kerja rodi, dan menanggung risiko apabila gagal panen.
·        Akibat bermacam-macam beban menimbulkan tekanan fisik dan mental yang berkepanjangan.
·        Timbulnya bahaya kemiskinan yang makin berat.
·        Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit di mana-mana sehingga angka kematian meningkat drastis.
Bahaya kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan di daerah Cirebon (1843), Demak (1849), dan Grobogan (1850). Kejadian ini mengakibatkan jumlah penduduk menurun drastis. Di samping itu, juga terjadi penyakit busung lapar (hongorudim) di mana-mana.
Bagi Belanda.
Apabila sistem tanam paksa telah menimbulkan malapetaka bagi bangsa Indonesia, sebaliknya bagi bangsa Belanda ialah sebagai berikut:
·        Keuntungan dan kemakmuran rakyat Belanda.
·        Hutang-hutang Belanda terlunasi.
·        Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja.
·        Kas Negeri Belanda yang semula kosong dapat terpenuhi.
·        Amsterdam berhasil dibangun menjadi kota pusat perdagangan dunia.
·        Perdagangan berkembang pesat


Pelaksanaan Sistem tanam paksa tertuang dalam ketentuan-ketentuan pokok dalam Staatsblad (Lembaran Negara) tahun 1834, no 22 berbunyi sebagai berikut:
·        Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk agar mereka menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman dagangan yang dapat dijual di pasaran Eropa.
·        Bagian dari tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan in tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa.
·        Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman dagangan tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi.
·        Bagian dari tanah yang disediakan untuk menanam tanaman dagangan dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
·        Tanaman dagangan yang dihasilkan di tanah-tanah yang disediakan, wajib diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda; jika nilai hasil-hasil tanaman dagangan yang ditaksir melebihi pajak yang harus dibayar rakyat, maka selisih positifnya harus diserahkan kepada rakyat.
·        Panen tanaman dagangan yang gaagl harus dibebankan kepada pemerintah, sedikit-dikitnya jika kegagalan ini tidak disebabkan oleh kurang rajin atau ketekunan pihak rakyat.

·        Penduduk desa mengerjakan tanah – tanah meeka dibawah pengawasan kepala –kepala mereka, sedangkan pegawai – pegawai Eropa hanya membatasi diri pada pengawasan apakah pengawasan pembajakan tanah, panen, dan pengangkutan tanaman – tanaman agar berjalan dengan baik dan tepat waktu. 

Sumber : wikipedia     

Contoh Surat Cinta Bahasa Inggris (Love Letter)

Selamat datang di web saya :) Kali ini saya akan memposting sebuah Surat Cinta (Love Letter) dalam Bahasa Inggris. Surat ini saya buat untuk mengerjakan tugas ospek saat jadi maba kemarin wkwkw. surat ini terdiri lebih dari 500 kata. Jika kamu sedang mencari inspirasi karena bingung mau nulis apaan yakan? Mungkin surat cinta ini bisa jadi sumber inspirasi anda :)
. Langsung aja cekidot -- oh ya kalo kamu searching ini buat tugas entah tugas sekolah, kuliah, atau ospek atau lain" jangan copas sama persis :v ntar ketauan kan repot :v

Dear (.............)
When you are looking at me in the eye, it feels so different. It feels weird. I felt something burning inside me. I feel like I’ve fallen in love with you. I'm very happy to see you, meet, and or talk each other with you. Although you do not know that I'm secretly loving you. Actually it hurts, because you do not know that I love you. Neither do I know whether you also have that feeling or not.
Everyday I always imagine myself with you, we are both enjoying the beauty of the world. I really hope that the sky can tell my longing greetings to you. I want you to know that my heart wishes you to be mine completely. I do not know what is this. These feelings are coming into me. I remember when we were together in the same place, we talked each other, told stories about you and who you are, about me and who I am, and your interest, your experiences and also me, in our lives. I miss those moments. You are so honest and calm when we tell stories, I am comfortable to be by your side.
I really want to have you. If you know how much I wanted you. I love you sincerely. I don’t know if you have the same feelings either, or whether I am just a girl who seems to miss the moon. Maybe you think of me as just a friend instead, but I feel we are more than friends. Sometimes we smile at each other, laugh together, joke together, and others. At that moment, I'm very happy to see you I’m very happy to have you arround me. You are so charming and sticky in my mind. I can’t let go of your shadow when I'm going to sleep. I always expect that I'm the one who understands you, so you can tell me any problems you face out there. I can understand how you feel, how you are so burdened with your many and unfinished problems. I know what it feels to be yourself. I always try to encourage you every time you want to give up. Don’t get yourself interest in ending everything you strugle for to get it.
Here, I can only hiding my deepest love for you. I'm holding back the pain when you say we're just friends, but it's okay I appreciate your decision that we're just friends. But for me we are more than friends, somehow I feel that way. Maybe I'm too much to describe you. I really express what my heart has been all this time. I'm sure if we are together, I will always accompany your day, I will always beside you, and advise you everything about life. We'll be happy, maybe with ourselves happy version, because it is our own rights to create it. Not other people. I always waiting for you, and always look forward to your presence.

Look at your eyes is like an arrow bow and then you release inside my heart. I melt with the words of love from you. But everything you said are just teasing me instead. Sometimes I miss you, sometimes I hate you. Because sometimes we are more than a friend, sometimes we are just ordinary friends, and sometimes we are strangers who didn’t know each other. Now I have understood that love does not have to belong each other. Love is the only metaphor realized. Love is the power of prayer from two women and men who miss each other secretly at night. But why I’m still wishing you to be mine?

Yak...sekian surat cinta (love letter) bahasa Inggris dari aku. Semoga bermanfaat...... :D Terima kasih telah berkunjung ke blog saya :) Have a nice day!!

Saturday, January 20, 2018

PANCASILA & PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA

Pengertian Pancasila dan Paradigma

Pengertian Pancasila

  Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila merupakan ideologi bagi negara Indonesia. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Pancasila merupakan kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang mementingkan semua komponen dari Sabang sampai Merauke.

Pengertian Paradigma

Secara etimologis, istilah paradigma pada dasarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “para” yang artinya di sebelah atau pun di samping, dan kata “diegma” yang artinya teladan, ideal, model, atau pun arketif. Sedangkan secara terminologis, istilah paradigma diartikan sebagai sebuah pandangan atau pun cara pandang yang digunakan untuk menilai dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan gambaran atau pun perspektif umum berupa cara – cara untuk menjabarkan berbagai macam permasalahan dunia nyata yang sangat kompleks.

Karakter Kebangsaan Indonesia

Definisi

Pembangunan karakter bangsa merupakan gagasan besar yang dicetuskan para pendiri bangsa karena sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan nuansa kedaerahan yang kental, bangsa Indonesia membutuhkan kesamaan pandangan tentang budaya dan karakter yang holistik sebagai bangsa. Hal itu sangat penting karena menyangkut kesamaan pemahaman, pandangan, dan gerak langkah untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

Tujuan

Pembangunan karakter bangsa bertujuan untuk membina dan mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang. Pembangunan Karakter Bangsa adalah upaya kolektif-sistemik suatu negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Karakter yang berlandaskan falsafah Pancasila artinya setiap aspek karakter harus dijiwai ke lima sila Pancasila secara utuh dan komprehensif yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Bangsa yang Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
Karakter Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa seseorang tercermin antara lain hormat dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan, saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu; tidak memaksakan agama dan kepercayaannya kepada orang lain.

2. Bangsa yang Menjunjung Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Karakter kemanusiaan seseorang tercermin antara lain dalam pengakuan atas persamaan derajat,hak, dan kewajiban; saling mencintai; tenggang rasa; tidak semena-mena; terhadap orang lain; gemar melakukan kegiatan kemanusiaan; menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

3. Bangsa yang Mengedepankan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Komitmen dan sikap yang selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan
Indonesia di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan merupakan
karakteristik pribadi bangsa Indonesia. Karakter kebangsaan seseorang tecermin dalam sikap menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan; rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

4.       Bangsa yang Demokratis dan Menjunjung Tinggi Hukum dan Hak Asasi Manusia
Karakter kerakyatan seseorang tecermin dalam perilaku yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara; tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

5.       Bangsa yang Mengedepankan Keadilan dan Kesejahteraan
Karakter berkeadilan sosial seseorang tecermin antara lain dalam perbuatan yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Membangun karakter adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Ciri-ciri karakter bangsa Indonesia :

-Saling menghormati & saling menghargai
-Rasa kebersamaan & tolong menolong
-Rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa
-Rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara
-Adanya moral, akhlak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama
-Adanya perilaku dalam sifat-sifat kejiwaan yang saling menghormati & saling menguntungkan
-Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum dan nilai-nilai budaya
-Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.

Nilai-nilai yang membangun bangsa Indonesia :
-Nilai Kejuangan
-Nilai Semangat
-Nilai Kebersamaan / Gotong royong
-Nilai Kepedulian / Solidaritas
-Nilai Sopan santun
-Nilai Persatuan & Kesatuan
-Nilai Kekeluargaan
-Nilai Tanggung Jawab

Faktor-faktor dalam membangun karakter bangsa Indonesia :
-Ideologi
-Politik
-Ekonomi
-Sosial Budaya
-Agama
-Normatif ( Hukum &Peraturan Perundangan )
-Pendidikan
-Lingkungan
-Kepemimpinan

Karakter Nasional
Apakah karakter nasional itu dan seperti apakah karakter nasional bangsa Indonesia? Karakter nasional adalah salah satu dari sembilan unsur kekuatan nasional tak kasat mata (intangible) suatu bangsa (Morgenthau, terj.,1990). Sebagai salah satu kekuatan nasional, karakter nasional harus dipelihara dan senantiasa direvitalisasi agar selalu bisa menjadi inspirasi, pengobar semangat dan mampu berfungsi sebagai human capital sebuah bangsa karena karakter nasional menentukan ketahanan nasional bangsa yang bersangkutan.
Secara definitif karakter nasional adalah kualitas psikologis yang dimiliki secara kolektif oleh sekelompok masyarakat. Istilah ini sering digunakan secara bergantian dengan nilai-nilai inti (core values), yaitu dapat dipercaya/amanah (trustworthiness), hormat (respect),tanggungjawab (responsibility), kejujuran (fairness), kasih sayang (caring), dan kewarganegaraan (citizenship)

Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan

Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasi obyektif dan subyektif. Aktualisasi Pancasila obyektif yaitu aktualisasi Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara antara lain legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang aktualisasi lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran ke dalam undang-undang, GBHN, pertahanan keamanan, pendidikan maupun bidang kenegaraan lainnya.  Adapun aktualisasi Pancasila subyektif adalah aktualisasi Pancasila pada setiap individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat. Aktualisasi yang subyektif tersebut tidak terkecuali baik warga negara biasa, aparat penyelenggara negara, penguasa negara, terutama kalangan elit politik dalam kegiatan politik perlu mawas diri agar memiliki moral Ketuhanan dan Kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila.

Aktualisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain:

Mewujudkan kehidupan beriman dan bertakwa.

Perwujudan sikap beriman dan bertakwa di dalam keluarga antara lain:
-Rajin dan taat beribadah;
-Mendengarkan nasihat oreng tua untuk selalu menaati ajaran agama;
-Memberi teladan sebagai umat beragama yang shalih;
-Berupaya menciptakan suasana keluarga yang tentram dan damai; dan
-Membina sikap jujur, adil, sabar, dan murah hati.

Sedangkan perwujudan di dalam sekolah antara lain:
-Waktu belajar ataupun keluarga lainnya dimulai dan diakhiri dengan berdoa;
-Menunjukkan teladan bagaimana hidup yang baik sebagai orang beragama;
-Menghargai guru dan mematuhi tata tertib di sekolah;
-Membina sikap peduli sesama teman; dan
-Bersikap jujur, tekun, dan mau menolong tanpa pamrih.

Sementara perwujudan sikap beriman dan bertakwa di dalam masyarakat antara lain :
-Menciptakan suasana damai yang menjamin penghayatan hidup beragama;
-Membantu warga yang tertimpa musibah;
-Turut berperan dalam perayaan hari besar agama;
-Membina sikap hormat-menghormati;
-Tolong menolong dan gotong royong, dan silahturrahmi; dan
-Berpartisipasi dalam pembangunan ibadah.
-Tenggang rasa dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
-Artinya, pengakuan akan persamaan derajat, harkat dan martabat terhadap manusia itu mengandung tututan bagi kita untuk menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan terciptanya sikap kerukunan dan sikap saling menghargai di antara sesama warga.
-Rela berkorban dalam kehidupan masyarakat
Rakyat dari berbagai kalangan berani mengorbankan harta benda bahkan nyawa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dan hendaknya kita rela mengorbankan kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
-Suka bermusyawarah
Bangsa Indonesia mempunyai cara yang khas untuk menyelasaikan masalah bersama yang dinamakan musyawarah untuk mufakat. Sebagai bangsa Indonesia, kita menjujung tinggi persamaan derajat manusia. Oleh karena itu, pendapat setiap orang perlu kita hargai. Sebaiknya orang lain pun menghargai pendapat kita.
-Bekerja keras.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling istimewa. Manusia dianugerahi akal budi dan berbagai lainnya. Keistimewaan itu harus diterima manusia dengan tanggung jawab. Artinya, manusia harus memanfaatkan kemampuannya untuk membangun dunia dengan cara bekerja keras. Melalui kerja keras, manusia memperlihatkan keluhuran martabatnya sebagai ciptaan Tuhan.

Masyarakat Madani

Masyarakat madani berasal dari bahasa Inggris, civil society. Kata civil society sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu civitas dei yang artinya kota Illahi dan society yang berarti masyarakat. Dari kata civil akhirnya membentuk kata civilization yang berarti peradaban (Gellner seperti yang dikutip Mahasin 1995). Oleh sebab itu, kata civil society dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota, yakni masyarakat yang telah berperadaban maju. Konsepsi seperti ini, menurut Madjid: seperti yang dikutip Mahasin (1995), pada awalnya lebih merujuk pada dunia Islam yang ditunjukkan oleh masyarakat kota Arab.
Gellner (1995) menyatakan bahwa masyarakat madani akan terwujud keika terjadi tatanan masyarakat yang harmonis, yang bebas dari eksploitasi dan penindasan pendek kata, masyarakat madani ialah kondisi suatu komunitas yang jauh dari monopoli kebenaran dan kekuasaan. Kebenaran dan kekuasaan adalah milik bersama. Setiap anggota masyarakat madani tidak bisa ditekan, ditakut-takuti, dianggu kebebasannya, semakin dijauhkan dari demokrasi, dan sejenisnya. Oleh karena itu, perjuangan menuju masyarakat madani pada hakikatnya merupakan proses panjang dan produk sejarah yang abadi, dan perjuangan melawan kezaliman dan dominasi para penguasa menjadi ciri utama masyarakat madani.

Masyarakat madani timbul karena faktor-faktor :
-Adanya penguasa politik yang cenderung mendominasi (menguasai) masyarakat dalam seala bidang agar patuh dan taat pada penguasa. Tidak adanya keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
-Adanya monopoli dan pemuastan salah satu aspek kehidupan pada satu kelompok masyarakat, karena secara esensial masyarakat memiliki hak yang sama dalam memperoleh kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
Masyarakat diasumsikan sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan yang baik (bodoh) dibandingkan dengan penguasa (pemerintah). -Warga negara tidak memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya. Sementara, demokratis merupakan satu entitas yang menjadi penegak wacana masyarakat madani dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Demokratis berarti masyarakatyang berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.tanpa mempertimbangkan suku, ras dan agama. Prasyarat demokrasi ini banyak dikemukakan oleh pakar yang mengkaji fenomena masyarakat madani. Bahkan demokrasi (demokratis) di sini dapat mencakup sebagai bentuk aspek kehidupan seperti politik, sosial, budaya, pendidikan dan ekonomi.
-Adanya usaha membatasi ruang gerak dari masyarakat dalam kehidupan politik. Keadaan ini sangat menyulitkan bagi masyarakat untuk mengemukakan pendapat, karena pada ruang politik yang bebaslah individu berada dalam posisi yang setara, dan akan mampu melakukan transaksitransaksi politik tanpa ada kekhawatiran.

Ada tiga karakteristik dasar dalam masyarakat madani, yaitu :

- Diakuinya semangat pluralisme. Artinya, pluralitas telah menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakkan, sehingga mau tidak mau, pluralitas telah menjadi suatu kaidah yang abadi. Dengan kata lain, pluralitas merupakan sesuatu yang kodrati (given) dalam kehidupan. Pluralismebertujuan mencerdaskan umat melalui perbedaan konstruktif dan dinamis, dan merupakan sumber dan motivator terwujudnya kreativitas, yang terancam keberadaannya jika tidak terdapat perbedaan. Satu hal yang menjadi catatan penting bagi kita adalah sebuah perbedaan yang kosmopolit akan tercipta manakala manusia memiliki sikap inklusif, dan mempunyai kemampuan (ability) menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar. Namun, dengan catatan, identitas sejati atas parameterparameter otentik agama tetap terjaga.
-Tingginya sikap toleransi. Baik terhadap saudara sesame agama maupun terhadap umat agama lain. Secara sederhana toleransi dapat diartikan sebagai sikap suka mendengar, dan menghargai pendapat dan pendirian orang lain. Senada dengan hal itu, Quraish Shihab (2000) menyatakan bahwa tujuan agama tidak sematamata mempertahankan kelestariannya sebagai sebuah agama. Namun, juga mengakui eksistensi agama lain dengan memberinya hak hidup berdampingan, dan saling menghormati satu sama lain.
-Tegaknya prinsip demokrasi. Demokrasi bukan sekedar kebebasan dan persaingan, demokrasi adalah pula suatu pilihan untuk bersama-sama membangun, dan memperjuangkan perikehidupan warga dan masyarakat yang semakin sejahteran. Masyarakat madani mempunyai ciri-ciri ketakwaan kepada Tuhan yang tinggi, hidup berdasarkan sains dan teknologi, berpendidikan tinggi, mengamalkan nilai hidup modern dan progresif, mengamalkan nilai kewarganegaraan, akhlak dan moral yang baik, mempunyai pengaruh yang luas dalam proses membuat keputusan, dan menentukan nasib masa depan yang baik melalui kegiatan sosial, politik, dan lembaga masyarakat.

Untuk membangun masyarakat madani di Indonesia, ada enam faktor yang harus diperhatikan, yaitu :

Adanya perbaikan di sektor ekonomi, dalam rangka peningkatan pandapatan masyarakat, dan dapat mendukung kegiatan pemerintahan.
Tumbuhnya intelektualitas dalam rangka membangun manusia yang memiliki komitmen untuk independent.
Terjadinya persegeran budaya dari masyarakat yang berbudaya paternalistic menjadi budaya yang lebih modern dan lebih independen.
Berkembangnya pluralisme dalam kehidupan yang beragam
Adanya partisipasi aktif dalam menciptakan tata pamong yang baik
Adanya keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang melandasi moral kehidupan.

Globalisasi
Definisi Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia dimana setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah, artinya setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi dimanapun dan kapanpun melalui media elektronik maupun cetak. Pengertian globalisasi menurut bahasa yaitu suatu proses yang mendunia. Globalisasi dapat menjadikan suatu negara lebih kecil karena kemudahan komunikasi antarnegara dalam berbagai bidang seperti pertukaran informasi dan perdagangan.
Faktor-faktor Penyebab Globalisasi  :
Perkembangan teknologi informasi komunikasi yang berperan untuk kemudahan dalam transaksi ekonomi antar negara.
Kerja sama ekonomi Internasional yang memudahkan terjadinya kesepakatan-kesepakatan antarnegara yang terjalin dengan erat.
Majunya ilmu pengetahuan pada teknologi transportasi yang mempermudah dalam jasa transport dan pengiriman barang keluar negeri.

Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dengan keunikan serta ciri khas yang berbeda jika dibandingkan dengan budaya dari negara-negara lain. Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam tersebut, seharusnya dapat dijadikan sebagai suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk dapat dipertahankan serta diwarisi kepada generasi selanjutnya.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan semakin derasnya arus globalisasi, perlahan budaya asli Indonesia mulai terlupakan. Akibatnya, tidak jarang bangsa Indonesia khususnya kaum muda lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilainya lebih moderen (kekinian) dibandingkan dengan budaya lokal.
Perkembangan Zaman
Ketika Pancasila yang telah ditetapkan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia dihadapkan pada banyaknya persoalan yang mendera bangsa Indonesia, terlebih dengan semakin cepatnya perkembangan zaman yang diimbangi oleh derasnya arus globalisasi. Pengaruh masuknya budaya asing di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang dikuti tanpa adanya penyaringan kaidah, merupakan salah satu penyebab semakin terkikisnya nilai-nilai Pancasila dan rasa nasionalisme bangsa Indonesia.

Pancasila seakan terlupakan sebagai sebuah dasar negara dan ideologi nasional yang seharusnya dijunjung tinggi oleh semua masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya tindakan dan perilaku masyarakat Indonesia yang jauh dari nilai-nilai yang mencerminkan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional bangsa Indonesia.
Dari beberapa dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi yang tidak mencerminkan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, dapat dilihat pada beberapa aktivitas kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Hal tersebut terlihat dari perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin modern dan konsumtif, pudarnya nilai-nilai gotong royong, munculnya sikap individualisme, dan terbentuknya sikap materialistis serta sekularisme. Selain itu, arus globalisasi seakan telah mampu menciptakan hubungan interpersonal masyarakat Indonesia menjadi lebih individualistik, mementingkan diri sendiri, dan pragmatis.
Bangsa Indonesia kini cenderung pragmatis sebagai akibat dari pengaruh persoalan gaya hidup global yang sudah merasuk ke dalam kesadaran pola hidup mereka. Selain itu, pemahaman nasionalisme bangsa mulai berkurang, di saat negara membutuhkan soliditas dan persatuan hingga sikap gotong royong, sebagian kecil masyarakat terutama yang ada di perkotaan justru lebih mengutamakan kelompok, golongannya, bahkan negara lain dibandingkan kepentingan negaranya.
Tantangan Globalisasi
Di era globalisasi, dunia ibarat menjadi sebuah komunitas global yang hidup dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, tidak memandang apakah negara tersebut maju atau berkembang, desa atau pun kota, semuanya akan saling berinteraksi. Globalisasi ibarat sebuah keniscayaan waktu yang mau tidak mau harus dihadapi oleh setiap negara manapun dibelahan bumi ini, tidak terkecuali oleh bangsa Indonesia. Ia mampu memberikan paksaan kepada setiap negara untuk membuka diri dalam segala bidang kehidupan, seperti ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, setiap negara dituntut untuk selalu lebih maju mengikuti setiap perkembangan demi perkembangan, yang terkadang jauh dari sebuah keteraturan. Pihak yang diuntungkan dalam situasi tersebut, tentunya adalah negara-negara maju yang memiliki tingkat kemapanan dan kemampuan yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang.
Selain itu, globalisasi mampu menciptakan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia. Akibatnya, tidak jarang banyak pengaruh yang masuk dari luar baik yang memiliki nilai positif maupun negatif. Perkembangan globalisasi, mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap nilai-nilai yang telah berkembang di masyarakat. Bahkan dalam konteks yang lebih luas, globalisasi mampu menghancurkan nilai-nilai yang telah ada di masyarakat, seperti nilai sosial-budaya, ideologi, agama, politik, dan ekonomi.

Globalisasi telah memberikan tantangan baru yang mau tidak mau harus di hadapi dan di sikapi oleh semua elemen masyarakat. Era keterbukaan sudah mulai mengakar kuat di era globalisasi seperti sekarang ini, sehingga identitas nasional adalah salah satu bagian mutlak yang harus dipegang agar tidak hilang dan terbawa arus globalisasi. Untuk dapat mengatasi dampak-dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari globalisasi tersebut, maka Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara harus tetap menjadi pijakan dalam bersikap karena Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara dan ideologi nasional bangsa Indonesia, memiliki posisi yang abadi di dalam jiwa bangsa Indonesia.
“Permasalahan yang paling utama dihadapi oleh Pancasila terutama mengenai masalah penghayatan dan pengamalannya”.

Wednesday, January 17, 2018

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas UTS Pendidikan Pancasila







Disusun Oleh :
Nama  : Lulu Aundhia Allam
NIM    : -------


PROGRAM STUDI S1 SASTRA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING LIA YOGYAKARTA
2017


PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Abstrak
            Pancasila ditentukan sebagai suatu dasar filsafat dalam kehidupan bersama suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukanlah sekedar suatu preferensi, melainkan suatu realitas objektif. Konstelasi bangsa dan negara Indonesia yang secara geopolitik, terdiri atas beribu-ribu pulau, berbagai macam suku, ras, budaya, kelompok, dan agama, mengharuskan bangsa Indonesia untuk hidup bersama, dalam suatu negara dalam segala perbedaan dan keanekaragaman (Bhinneka Tunggal Ika). Rumusan Pancasila yang telah disepakati oleh para founding fathers bangsa Indonesia, secara objektif dikagumi oleh seorang ahli tentang Indonesia, dari Cornell University USA, George Mc Turner Kahin dan Filsuf Besar Bertrand Russell. Pancasila merupakan karya besar bangsa Indonesia di tengah-tengah pandangan filsafat dan ideologi besar dunia dewasa ini.
Kata kunci :pancasila, filsafat, Indonesia

Abstract
Pancasila is defined as a foundation of philosophy in the common life of an Unitary State of the Republic of Indonesia, not merely a preference, but an objective reality. The geopolitical constellation of the nation and state of Indonesia, comprised of thousands of islands, various tribes, races, cultures, groups and religions, requires the Indonesian people to live together, within a country in all diversity (Bhinneka Tunggal Ika). The formulation of Pancasila agreed by the founding fathers of the Indonesian nation is objectively admired by an expert on Indonesia, from Cornell University USA, George Mc Turner Kahin and the Great Philosopher Bertrand Russell. Pancasila is the great work of the Indonesian nation in the midst of the great philosophical and ideological view of the world today.
Keywords:pancasila, philosophy, Indonesia

Pendahuluan
Pancasila merupakan suatu pandangan hidup bangsa yang nilai-nilainya sudah ada sebelum secara yuridis bangsa Indonesia membentuk negara. Bangsa Indonesia secara historis ditakdirkan oleh Tuhan YME, berkembang melalui suatu proses dan menemukan bentuknya sebagai suatu bangsa dengan jati dirinya sendiri. Menurut M. Yamin, berdirinya negara kebangsaan Indonesia terbentuk melalui tiga tahap yaitu : pertama, zaman Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra yang bercirikan kedatuan (sejak 600), kedua negara kebangsaan zaman Majapahit yang bercirikan keprabuan (1293-1525), kemudian ketiga negara kebangsaan modern, yaitu negara Indonesia yang merdeka (17 Agustus 1945).
Makalah ini akan membahas mengenai pengertian filsafat, mulai dari dasar-dasar, cirri-ciri berfikir filsafat, aliran-aliran filsafat, filsafat Pancasila, dasar ontologis, epistemologis, dan dasar aksiologis Pancasila. Akan dijelaskan secara singkat atau secara garis besar saja dalam makalah ini namun sudah mencakup semua materi Pancasila sebagai Sistem Filsafat.

Pembahasan
A.    Pancasila sebagai Filsafat Hidup Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, tentunya memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala Indonesia akan mencapai fase nasionalisme modern, diletakkanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam hidup berbangsa dan bernegara. Para pendiri negara menyadari akan pentingnya dasar filosofi ini, kemudian melakukan suatu penyelidikan yang dilakukan oleh badan yang akan meletakkan dasar filsafat bangsa dan negara yakni BPUPKI. Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para peletak dasar negara tersebut yang diangkat dari filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat negara yaitu Pancasila. Hal ini merupakan suatu alasan ilmiah rasional dalam ilmu filsafat, bahwa salah satu lingkup pengertian filsafat adalah fungsinya sebagai suatu pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa tertentu (Titus, 1984).
Berdasarkan suatu kenyataan sejarah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa filsafat Pancasila sebagai suatu pandangan hidup bangsa Indonesia, merupakan suatu kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Dalam pengertian inilah maka diistilahkan bahwa bangsa Indonesia sebagai kausa materialis dari Pancasila. Secara ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat, suatu bangsa senantiasa memiliki pandangan hidup atau filsafat hidup masing-masing yang berbeda dengan bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki pandangan hidup yang sama dengan bangsa Inggris misalnya, karena bangsa Inggris ditakdirkan tidak pernah dijajah, sedangkan bangsa kita Indonesia telah berkali-kali dijajah oleh negara asing.

B.    Pengertian Ilmu dan Filsafat
Ilmu yang pertama kali muncul di dunia adalah ilmu filsafat, sebelum ilmupengetahuan berkembang seperti saat ini. Kemudian karena perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia terutama pada abad pertengahan, muncul ilmu pengetahuan khusus seperti ilmu-ilmu alam, fisika, biologi, kimia, kedokteran, antropologi, ekonomi, psikologi, dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu tersebut memisahkan diri dari ilmu filsafat dikarenakan objek material ilmu memerlukan metode yang lebih memadai serta khusus. Karena objek material filsafat sangat umum dan luas. Maka dalam pengertian inilah filsafat disebut sebagai “induk” atau “ibu” dari ilmu pengetahuan atau mater scientiarum (Mudhofir, 1985).
Meski dalam perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan diri dari filsafat namun bukan berarti hubungan ilmu filsafat dengan ilmu-ilmu tersebut menjadi terputus. Terdapat hubungan timbal balik antara ilmu filsafat dan ilmu pengetahuan lainnya. Banyak masalah filsafat yang memerlukan landasan pengetahuan ilmiah agar pembahasan bersifat rasional, mendalam, runtut, dan tidak menimbulkan kesalahan. Dewasa ini ilmu dapat menyediakan sejumlah besar bahan yang berupa fakta-fakta yang sangat penting bagi perkembangan ide-ide filsafat yang tepat dan sejalan dengan pengetahuan ilmiah.
            Pengertian Filsafat
Dari segi Etimologis. Istilah “filsafat” dalam bahasa Indonesia mempunyai padanan “falsafah” dalam kata Arab. Sedangan menurut kata Inggris “philosophy”, kata Latin “philosophia”, kata Belanda “philosophie”, kata Jerman “philosophier”, kata Perancis “philosophie” yang semua itu apabila diterjemahkan dalam kata Indonesia yakni “filsafat”. Menurut Harun Nasution, istilah “falsafah” berasal dari bahasa Yunani “philein” dan kata ini mengandung arti “cinta” dan “sophos” artinya hikmah (wisdom) (Nasution, 1973).
Lingkup Pengertian Filsafat
Filsafat memiliki bidang bahasan yang sangat luas yaitu segala sesuatu baik bersifat kongkrit maupun abstrak. Maka untuk mengetahui lingkup pengertian filsafat terlebih dahulu perlu dipahami objek material dan formal ilmu filsafat sebagai berikut :
Objek Material filsafat, yaitu objek pembahasan filsafat yang meliputi segala sesuatu baik yang bersifat material kongkrit seperti manusia, alam, binatang, benda, dan lain sebagainya, maupun suatu yang bersifat abstrak misalnya nilai, ide-ide, ideologi, moral, pandangan hidup dan lain sebagainya.
Objek Formal filsafat, adalah cara memandang seorang peneliti terhadap objek material tersebut, suatu objek material tertentu dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu terdapat berbagai macam sudut pandang filsafat yang merupakan cabang-cabang filsafat, antara lain dari sudut pandang pengetahuan terdapat bidang epistemologi, dari sudut pandang nilai terdapat bidang aksiologi, keberadaan bidang ontologi, tingkah laku baik buruk bidang etika, keindahan bidang estetika dan masih terdapat sudut pandang lainnya yang lebih khusus misalnya filsafat sosial, filsafat hukum, filsafat bahasa, dan sebagainya. Berikut berbagai bidang lingkup pengertian filsafat.
a)     Filsafat sebagai Suatu Kebijaksanaan yang Rasional dari Segala sesuatu.
b)     Filsafat sebagai Suatu Sikap dan Pandangan Hidup.
c)     Filsafat sebagai Suatu Kelompok Persoalan.
d)     Filsafat sebagai Suatu Kelompok Teori dan Sistem Pemikiran.
e)     Filsafat sebagai Suatu Proses Kritis dan Sistematis dari Segala Pengetahuan Manusia.
f)      Filsafat sebagai Usaha untuk Memperoleh Pandangan yang Komprehensif.

C.    Ciri-ciri Berfikir dalam Ilmu Filsafat
a)     Bersifat kritis. Suatu kegiatan berfikir secara kefilsafatan senantiasa bersifat kritis yaitu senantiasa mempertanyakan segala sesuatu, problema-problema, atau hal-hal lain yang sedang dihadapi oleh manusia. Oleh karena itu ciri berfikir secara kefilsafatan senantiasa bersifat dinamis.
b)     Bersifat terdalam. Bukan hanya sampai fakta-fakta yang sifatnya sangat khusus dan empiris belaka namun sampai pada intinya yang terdalam yaitu substansinya yang bersifat universal. Sifat ini juga disebut dengan berfikir secara radikal, yang berarti ke radixnya, sampai ke adanya sesuatu gejala yang hendak dipermasalahkan. Dengan jalan penjagaan yang bersifat radikal tersebut sampailah pada kesimpulan-kesimpulan yang terdalam yang bersifat universal (Hassan, 1976: 9).
c)     Bersifat konseptual. Berfikir secara kefilsafatan bukan hanya sampai pada persepsi belaka namun sampai pada pengertian-pengertian yang bersifat konseptual. Perenungan kefilsafatan adalah kegiatan akal budi dan mental manusia yang berusaha untuk menyusun suatu bagan yang bersifat konseptual yang merupakan hasil generalisasi serta abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal yang sifatnya khusus dan individual (Kattsoff, 1986: 7).
d)     Koheren (runtut). Berfikir secara kefilsafatan bukanlah merupakan suatu pemikiran yang acak, kacau, dan fragmentaris. Pemikiran kefilsafatan berusaha menyusun suatu bagan yang konseptual yang koheren atau runtut.
e)     Bersifat rasional. Suatu bagan pemikiran kefilsafatan berusaha menyusun dengan bagan konseptual yang rasional adalah bagan yang bagian-bagiannya berhubungan secara logis diantara satu dan lainnya. Jadi dalam suatu pemikiran kefilsafatan bagian-bagiannya senantiasa memiliki hubungan yang bersifat logis.
f)      Bersifat menyeluruh (komprehensif). Hal ini berarti bahwa suatu pemikiran kefilsafatan bukan hanya berdasar pada suatu fakta yang khusus dan individual saja, namun pemikiran kefilsafatan harus sampai pada suatu kesimpulan yang sifatnya paling umum. Suatu pemikiran kefilsafatan harus bersifat komprehensif, artinya tidak ada sesuatupun yang diluar jangkauannya (Kattsoff, 1986: 12).
g)     Bersifat universal. Sifat universal berarti sampai pada suatu kesimpulan yang bersifat umum bagi seluruh umat manusia dimanapun, kapanpun, dan dalam keadaan apapun.
h)     Bersifat spekulatif. Spekulatif yaitu pengajuan dugaan-dugaan yang masuk akal (rasional) yang melampaui batas-batas fakta.
i)      Bersifat sistematis. Pemikiran kefilsafatan senantiasa memiliki bagian-bagian dan diantara bagian-bagian tersebut senantiasa berhubungan antara satu dengan lainnya.
j)      Bersifat bebas. Suatu bentuk pengekangan intelektual adalah peniadaan kebebasan atas berfikir. Sifat berfikir secara kefilsafatan adalah berfikir secara bebas untuk sampai pada hakikat yang terdalam dan universal.

D.    Cabang-cabang Filsafat dan Aliran-alirannya
Cabang-cabang pokok filsafat :
a)     Metafisika
1.     Ontologi
2.     Kosmologi
3.     Antropologi
b)     Epistemologi
1.     Rasionalisme
2.     Empirisme
3.     Realisme
4.     Kritisisme
5.     Positivisme
6.     Skeptisisme
7.     Pragmatisme
c)     Metodologi
d)     Logika
e)     Etika
1.     Etika deskriptif
2.     Etika normatif
3.     Metaetika
Aliran dalam bidang Etika :
1.     Idealisme
2.     Etika teleologi
3.     Hedonisme
4.     Utilitarianisme
5.     Intuisionisme
f)      Estetika
g)     Filsafat hukum
h)     Filsafat bahasa
i)      Filsafat sosial
j)      Filsafat ilmu
k)     Filsafat politik
l)      Filsafat kebudayaan
m)   Filsafat lingkungan

E.    Filsafat Pancasila
Pengertian Filsafat Pancasila
            Pengertian filsafat Pancasila adalah pembahasan Pancasila secara filsafati, yaitu pembahasan Pancasila sampai hakikatnya yang terdalam (sampai intinya yang terdalam). Dari objek materinya maka pengertian filsafat Pancasila yaitu : suatu sistem pemikiran yang rasional, sistematis, terdalam dan menyeluruh tentang hakikat bangsa, negara, dan masyarakat Indonesia yang nilai-nilainya telah ada dan digali dari bangsa Indonesia sendiri (Notonagoro, 1980: 35).
            Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Sistem yang dimaksud adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.     Suatu kesatuan bagian-bagian
2.     Bagian-bagia tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3.     Saling berhubungan, saling ketergantungan
4.     Semuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem)
5.     Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich, 1974: 22).
Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila Pancasila setiap sila padahakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri tujuan tertentu, yaitu suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Dasar filsafat negara Indonesia terdiri atas lima sila yang masing-masing merupakan suatu asas peradaban. Namun demikian sila-sila Pancasila itu bersama-sama merupakan suatu kesatuan dan keutuhan, setiap sila merupakan suatu unsur (bagian yang mutlak) dari kesatuan Pancasila. Maka dasar filsafat negara Pancasila adalah suatu kesatuan yang bersifat majemuk tunggal. Konsekuensinya setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terpisah dari sila lainnya.
Dalam Kursus Pancasila 5 Juli 1958 Soekarno menyatakan bahwa “Pancasila kelima-lima silanya adalah merupakan satu kesatuan yang tak boleh dipisah-pisahkan satu sama lainnya, atau diambil sekadar sebagian dari padanya” (Soekarno, 1958: 186). Jadi kelima sila dalam Pancasila itu merupakan suatu kesatuan, sehingga setiap sila merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sila-sila lainnya. Kesatuan tersebut berdasarkan hakikat dalam Pancasila, yaitu didasarkan pada pandangan filosofisnya, yaitu meliputi dasar ontologis, epistemologis, dan dasar aksiologis.

F.     Dasar Ontologis Filsafat Pancasila
Dasar Ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar antropologis. Subjek pendukung pokok sila-sila Pancasila adalah manusia, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : bahwa yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial pada hakikatnya adalah manusia (Notonagoro, 1975 : 23).
Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologis memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa jasmani dan rohani, sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan inilah maka secara hierarkhis sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa mendasari dan menjiwai keempat sila-sila Pancasila yang lainnya (Notonagoro, 1975: 53)
G.   Dasar Epistemologis Filsafat Pancasila
Dasar Epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologinya. Pancasila sebagai suatu ideologi bersumber pada nilai-nilai dasarnya yaitu filsafat Pancasila (Poespowardojo, 1991 : 50). Oleh karena itu dasar epostemologis Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia. Kalau manusia merupakan basis ontologis dari Pancasila, maka dengan demikian mempunyai implikasi terhadap bangunan epistemologi, yaitu bangunan epistemologi yang ditempatkan dalam bangunan filsafat manusia (Pranarka, 1996 : 32). Terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistemologi yaitu : pertama tentang sumber pengetahuan manusia, kedua tentang teori kebenaran pengetahuan manusia, ketiga tentang watak pengetahuan manusia (Titus, 1984 : 20).

H.    Dasar Aksiologis Filsafat Pancasila
Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologisnya, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Terdapat berbagai macam teori tentang nilai dan hal ini sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandangnya masing-masing dalam menentukan tentang pengertian nilai dan hierarkhinya. Misalnya kalangan materialis memandang bahwa hakikat nilai yang tertinggi adalah nilai material, kalangan hedonis berpandangan bahwa nilai yang tertinggi adalah nilai kenikmatan. Namun dari berbagai macam pandangan tentang nilai dapat kita kelompokkan pada dua macam sudut pandang yaitu bahwa sesuatu itu bernilai karena berkaitan dengan subjek pemberi nilai yaitu manusia, hal ini bersifat subjektif namun juga terdapat pandangan bahwa pada hakikatnya sesuatu itu memang pada dirinya sendiri memang bernilai, hal ini merupakan pandangan dari paham objektivisme.

Penutup
Kesimpulan
            Dari uraian mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, tampak jelas bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila termasuk dalam tingkatan nilai yang tinggi, dengan urutan sila Ketuhanan Yang Maha Esa menduduki tingkatan dan bobot nilai tertinggi, karena jelas mengandung nilai religius. Kemudian dibawahnya adalah keempat nilai manusiawi dasar. Apabila keempat nilai manusiawi dasar itu akan diberikan tingkatan dan bobot nilainya layak dinyatakan berada di bawah nilai ketuhanan. Nilai keadilan sebagai salah satu nilai manusiawi dasar, dalam hubungannya dengan tingkatan dan bobot nilainya kiranya harus diletakkan dalam tempat ketiga di bawah nilai kemanusiaan. Namun sesuai dengan sifat dasar bangsa Indonesia yang sangat menekankan kerukunan, maka nilai persatuan mempunyai nilai yang lebih tinggi dari kerakyatan, karena nilai kerakyatan merupakan sarana yang perlu untuk mencapai persatuan.
            Telah dijelaskan pula bahwa Pancasila merupakan dasar filsafat negara Indonesia. Nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dulu yaitu sejak lahirnya bangsa Indonesia sebelum Proklamasi 17 Agustus 1945. Pancasila telah diyakini secara epistemologis sehingga dijadikan dasar atau pedoman bagi manusia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan negara, tentang makna hidup serta sebagai dasar dan pedoman bagi manusia dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan. Filsafat dalam pengertian ini telah menjadi suatu sistem cita-cita atau keyakinan yang menyangkut praksis, karena dijadikan landasan bagi cara hidup manusia atau suatu kelompok masyarakat dalam berbagai bidang kehidupannya.


Daftar Pustaka

Kaelan. (2013). Negara Kebangsaan Pancasila. Yogyakarta: PARADIGMA.

Pengalaman Apply Kerja di salah satu startup logistic di Indonesia

  As a result, we have decided to pursue other candidates who more closely fit our needs Itu adalah kalimat yang masuk ke emailku hari ini w...